Pada Agustus lalu pemerintah daerah Jakarta Pusat menggusur sekitar 100 pedagang buku kaki lima di Kwitang. Sekitar 60 pedagang telah menempati lokasi baru yang disiapkan pemerintah. Namun akses toko baru yang sulit dan semaraknya penjualan buku bekas lewat dunia internet membuat pembeli di toko buku tersebut semakin sepi.
Kondisi tempat yang baru memang lebih baik dari sisi kenyamanan di banding di Kwitang. Namun, akses yang sulit menjadi penyebab utama sedikitnya pengunjung. Rengga Sancaya/detikcom. .
Di lokasi baru, pedagang buku bekas hanya dapat untung sekitar Rp 30.000 per hari. Bahkan tidak jarang nihil penjualan. Rengga Sancaya/detikcom.
Kebanyakkan buku-buku yang dibeli pengunjung adalah buku-buku umum. Rengga Sancaya/detikcom.
Ramainya pembeli buku bekas biasanya disaat ajaran semester baru sekolah. Rengga Sancaya/detikcom.
sumber :http://foto.detik.com/readfoto/2011/12/31/104707/1803709/157/1/penjualan-buku-bekas-meredup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar