1. Boaz Sollosa, lahir 16 Maret 1986. Namanya sudah tidak asing lagi di telinga pecinta sepakbola nasional. Ia sudah malang melintang di klub sepakbola nasional. Kini, ia bermain di klub Persipura Jayapura yang dapat berposisi sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap. Boaz Solossa merupakan salah satu andalan Tim Nasional Indonesia di masanya.
Ia terkenal dengan kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan, dan naluri dalam mencetak gol. Ia juga dipasangkan dengan kakaknya Ortizan Solossa saat di lapangan hijau bersama Persipura Jayapura. Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepakbola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepakbolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.
Prestasi yg diraih :
Klub :
Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura
Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura
Juara Community Shield Indonesia 2009 Bersama Persipura
Juara Indonesian Super League 2010-2011
Individu :
Pencetak Gol Terbanyak Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol
Pencetak Gol Terbanyak Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol
Pemain Terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010
Pemain terbaik Indonesia Super League 2010-2011
Top sorer Indonesia Super League 2010-2011
2. Titus Jhon Londouw Bonai atau Titus Bonai, ialah pesepakbola asal Papua yang kini bermain untuk klub Persipura Jayapura. Tibo, nama akrabnya, lahir pada tanggal 4 Maret 1989. Ia sempat dipanggil Tim Nasional Indonesia U-23 dalam pertandingan pra-olimpiade, dalam pertandingan melawan Turkmenistan pada 23 Februari 2011 lalu, ia mencetak 1 gol walaupun harus menerima kekalahan.. Ia merupakan salah satu pemain andalan dari Persipura Jayapura yang gemar menselebrasikan gol dengan tarian sajojo (pencinta indonesia nihh) .
Titus pernah bermain untuk Bontang FC dan Persiram Raja Ampat, sebelum saat ini bermain untuk Persipura Jayapura.
Bersama Persiram Raja Ampat, Titus sempat menjadi pencetak gol terbanyak dalam kompetisi Divisi Utama. Titus Bonai telah bermain 2 kali untuk tim nasional U-23 Indonesia, dan telah mencetak masing-masing satu gol di pertandingan tersebut. Penampilan pertama Titus adalah saat Indonesia menghadapi tim nasional U-23 Hong Kong di Po Kong Village Park, Hong Kong dalam pertandingan persahabatan. Pada pertandingan tersebut, Titus mencetak satu gol. Penampilan kedua Titus adalah saat Indonesia menghadapi tim nasional U-23 Turkmenistan dalam Turnamen Pra-Olimpiade Pria AFC 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Indonesia. Pada pertandingan tersebut, Titus mencetak satu-satunya gol Indonesia. Pada pertandingan tersebut Indonesia mengalami kekalahan 1–3 .
3. Ortizan SalossaPesepakbola yang lahir di Sorong 28 Oktober 1977 ini bernama lengkap Ortizan Bertilone Nusye Solossa, seorang pesepakbola profesional asal Papua. Kini ia bermain bersama adiknya, Boaz Solossa di klub Persipura Jayapura. Ia biasa bermain sebagai bek kiri. Di Tim Nasional Indonesia pun ia kerap dipasangkan bersama adiknya di sebelah kiri lapangan. Ia juga sudah malang melintang di klub-klub sepakbola nasional. Ia mengawali karirnya di PS Putra Yohan Sorong. Sejumlah klub besar nasional pun pernah ia hampiri, mulai dari PSM Makassar, Arema Indonesia, Persija Jakarta, dan kini bergabung dengan Persipura Jayapura mulai tahun 2008 lalu. Di tim nasional Indonesia, Ortizan dan Boaz sering saling berpasangan di sebelah kiri lapangan dalam membangun serangan.
Dari pernikahannya dengan Agnes Lolong, ia mempunyai dua orang anak : Tirza Solossa dan Faustino Asprilla.
4.Erol FX Iba Lahir di Jayapura, 6 Agustus 1979 kini menjadi salah satu pemain sepakbola yang bersinar di dunia sepakbola nasional. Kini ia bermain untuk Persebaya Surabaya. Tahun 2001, ia memutuskan menjadi seorang mualaf dan menghilangkan kata FX di namanya. Erol Iba berposisis sebagai bek. Berbagai klub pun berminat mendatangkan Erol Iba, ia sempat diminati sebuah klub di Liga Australia, Newcastle Jets. Di Indonesia, Erol Iba sudah malang melintang di berbagai klub, mengawali karir di Semen Padang, PSPS Pekanbaru, Arema Indonesia, Persik Kediri, Pelita Jaya, hingga Persipura Jayapura pernah ia lakoni. Erol juga merupakan andalan Tim Nasional Indonesia di era kepelatihan Peter White, walaupun kini Erol jarang menjadi pilihan Timnas. Problem klasik datang saat kesempatan membela timnas kembali terbuka. Erol menghadapi dilema, memilih kepentingan pribadi sebagai pemain profesional atau negara. “Sudah ada beberapa klub menawari saya kontrak untuk musim depan. Nilainya jelas jauh dibanding bayaran yang mungkin saya dapatkan jika bergabung dengan timnas,” ungkap Erol. Kontribusinya mengantarkan Arema menjadi kampiun Copa Indonesia 2005 membuat namanya mencuat ke jajaran pemain elite. Persik, Persmin, dan Sriwijaya FC termasuk klub yang tertarik. Nilai nominal yang disodorkan jelas tak kecil, Rp 800 juta. “Bukan saya materialistis. Sebagai pemain profesional saya juga ingin punya penghasilan besar yang bisa dijadikan bekal di hari tua,” ucap Erol, yang mengaku sudah bulat ingin meninggalkan Arema musim depan. Sekalipun tawaran mengantre, Erol tak mau gegabah mengambil keputusan. “Saya juga harus profesional menghargai kontrak saya dengan Arema. Kepastiannya menunggu kontrak saya berakhir,” kata pemain yang mengawali karier di Semen Padang ini. Itu pun dengan catatan namanya tak masuk daftar pelatnas jangka panjang ke Birmingham. “Kalau nanti akhirnya saya jadi pilihan utama timnas, semua tawaran bisa saja saya tampik,” ujarnya.
karir di timnas :
- 1999 Seleksi Pra-Piala Asia
- 2001 Seleksi Pra-Piala Dunia
- 2001 SEA Games
- 2003 Seleksi Pra-Piala Asia
- 2006 Timnas Selection vs Afsel
- 2006 Merdeka Games Malaysia
5. Elie Aiboy Lahir di Jayapura, 20 April 1979 adalah pesepakbola bertalenta dari Papua yang saat ini memperkuat klub Semen Padang di ISL. Ia pun pernah memperkuat klub asal Malaysia, Selangor FC pada tahun 2005-2006. Ia juga merupakan pemain di Tim Nasional Indonesia pada Piala Asia 2007, Elli mencetak satu gol untuk Indonesia saat kalah dengan Tim Nasional Arab Saudi. Pria dengan tinggi 170 cm ini berposisi sebagai gelandang. Karirnya dimulai dengan bergabung di klub PSB Bogor, dan kini di Semen Padang. Bersama Semen Padang, Elie berhasil membawa Semen Padang menduduki peringkat 4 klasemen akhir ISL . Pada Piala Asia 2007, Elie menyumbangkan satu-satunya gol untuk Indonesia ketika berhadapan dengan tim nasional sepak bola Arab Saudi di penyisihan Grup D, meskipun Indonesia akhirnya kalah 2-1 di menit terakhir (ini nih yg bikin ane gereget banget !)
6. Eduard Ivakdalam Pesepakbola asal Merauke kelahiran 19 Desember 1974 kini bermain di klub Persidafon Dafonsoro. Sebelumnya ia pernah membela klub Persipura Jayapura dan mempersembahkan tropi juara bersama Persipura Jayapura. Musim ini, Eduard membawa Persidafon menembus babak semi final divisi utama Liga Indonesia walaupun menerima kekelahan dari Persiba Bantul. ia berposisi sebagai midfielder di Persidafon. Ia pernah berkarir di PS Merauke dan PS Maren Jayapura sebelumnya.
7. Ian Louis Kabes, lahir di Jayapura, 13 Mei 1986 adalah pesepakbola asal Papua yang kini bermain di Persipura Jayapura. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini sudah mempersembahkan 6 gol di Liga Super Indonesia musim ini, dan 3 gol di musim lalu. Bersama Persipura Jayapura, Ian Louis Kabes berhasil melaju ke babak 8 besar AFC Cup dengan permaianan memukaunya.
8. bicara soal pemain berbakat tentu saja Oktavianus Maniani atau yang lebih dikenal dengan Okto Maniani lahir di Papua 10 Oktober 1990. Di usianya yang masih muda, karirnya begitu bersinar setelah memperlihatkan permainan yang memukau saat ajang AFF Cup tahun lalu. Hampir setiap orang pasti mengenalnya. Kini ia bermain di klub Sriwijaya FC Palembang . Okto juga merupakan andalan Timnas Indonesia U-23 dengan 3 gol dalam 10 caps. Pemain ini dikenal dengan sikap indisiplionernya yang menyebabkan pencoretan namanya di skuat timnas Indonesia. Di Liga Super Indonesia, ia sudah mencetak 3 gol musim ini bersama Sriwijaya FC. Okto disebut-sebut pesepakbola yang layak merumput di Eropa dengan kemampuannya yang di atas rata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar